Senin, 08 November 2010

RAGAM BAHASA

Ragam bahasa menurut sarananya lazim dibagi atas ragam lisan dan ragam tulisan.

Kalimat – kalimat dalam ragam bahasa lisan umumnya pendek – pendek , terputus – putus , dan terdapatnya fungsi – fungsi kalimat yang dilesapkan . ragam bahasa lisan cenderung memunculkan kosakata percakapan. Seperti ; tapi, gimana, gini, sih, oh, ya, dong, dan sebagainya.

Penggunaan bahasa secara tulisan perlu lebih cermat. Hal ini karena pihak yang diajak berkomunikasi tidak berhadapan secara langsung. Untuk menjamin efektifnyapenyampaian pesan, fungsi gramatikal, seperti subjek, predikat, objek, dan hubungan diantara fungsi itu harus lengkap dan nyata. Dalam raga tulisan kita harus mengungkapkannya lewat kata – kata ecara lengkap.

Ragam bahasa resmi digunakan dalam situasi – situasi formal, seperti pidato kenegaraan, berita radio, dan televisi, penulisan karya ilmiah dan sejenisnya. Ragam bahasa resmi memiliki keteraturan dan kebakuan. Ragam bahasa ini kemudian diangkat sebagai kaidah dalam berbahasa , ragam bahasa ini dijadikan patokan benar tidaknya bahsa seseorang.

Ragam bahasa tidak resmi digunakan dalam situasi santai, yang informal, seperti pada percakapan keluarga, dan dengan teman sebaya, menulis surat pribadi, dan lain sebagainya.


ACUAN PEDOMAN BAHASA RESMI

Peraturan EYD.
Pedoman pembentukan istilah.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Tata Bahasa Baku Indonesia.

CIRI RAGAM BAHSA RESMI

-Tidak dipengaruhi oleh dialek regional, seperti ; gua, ngapain, dll.
-Terbatasnya jumlah kosakata percakapan seperti; tapi, situ, gimana, dll.
-Tidak dipengaruhi unsure bahsa daerah dan asing.
-Pemakaian imbuhan secara eksplisit.
-Penggunaan struktur kalimat secara lengkap.







RAGAM BAHASA DALAM KARANGAN

Bahasa adalah alat untuk menyampaikan pikiran. Pemakaian bahasa pada karangan terbagi menjadi 2 , yaitu; berupa tulisan ilmiah , dan karangan sastra.

-Pada karangan ilmiah, diusahakan agar tidak timbul makna rangkap. Kata – kata yang dipakai adalah kata – kata dalam arti sesungguhnya.

-Timbulnya maksa sampingan yang konotatif, dapat menyebabkan melemahnya argument yang penulis kemukakan. Sebabnya, ada kemungkinan timbulnya keraguan pembanca dalam menafsirkannya.

-Karangan ilmiah bertujuan menyampaikan informasi yang berupa pengetahuan

-Karangan ilmiah harus bersifat reproduktif.

-Ragam bahasa yang digunakan karangan ilmiah haruslah lugas dan objektif. Makna yang terkandung dalam kata – katanya harus diungkapkan secara eksplisit guna mencegah timbulnya pemberian makna yang lain.

-Ragam bahasa pada karangan sastra, kata yang dipakai adalah makna kias, disamping makna sebenarnya.

-Dalam menikmati karya sastra,m kita harus dapat mengembangkan kemampuan menangkap kesan kesan imajinatif y7ang dipakai pengarang, dengan mengembangkan daya tersebut, pada batin pembanca akan terbentuk imaji tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar